Penulis : Farhan Surya Adiputra
Penelitian mengenai rantai pasok biodiesel di Indonesia menunjukkan bahwa kerentanan serupa terjadi pada produk BBM impor. Ketergantungan pada jalur pasok tunggal dan keterbatasan penyimpanan domestik membuat sistem mudah terguncang.
Gangguan kecil pada perizinan impor atau keterlambatan kapal dapat berakibat besar di lapangan. Tanpa diversifikasi sumber pasokan, konsumen akan selalu menghadapi risiko kelangkaan mendadak.
Beberapa literatur menyarankan agar pemerintah dan swasta bekerja sama menambah kapasitas penyimpanan cadangan. Dengan buffer stock yang cukup, SPBU tidak langsung kekurangan meski impor tertunda beberapa hari.
Selain itu, penggunaan sistem forecasting permintaan berbasis data besar dianggap penting untuk memprediksi lonjakan konsumsi. Hal ini memungkinkan distribusi disesuaikan lebih cepat dan tepat.
Kejadian tahun ini membuktikan bahwa resiliensi energi bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. Tanpa itu, kelangkaan Shell bisa menjadi gejala dari masalah struktural yang lebih luas.
Sumber:
• Hidayat, R. (2024). Vulnerability and Capability Factors in Indonesian Biodiesel Supply Chain Resilience. Sustainability Journal.
• Santoso, A. (2025). Energy Supply Chain Disruptions and Market Impact. Jurnal Energi & Kebijakan.
Resiliensi Energi: Menguji Ketahanan Pasokan BBM
Reviewed by MataUpdatess
on
September 11, 2025
Rating:

Tidak ada komentar: