Distribusi Tersendat, Konsumen Mengantre Panjang

 

Penulis : Farhan Surya Adiputra

Bandung, 2025 — Antrean panjang kendaraan di SPBU Shell Bandung menjadi pemandangan biasa dalam beberapa pekan terakhir. Beberapa pengendara bahkan harus menunggu lebih dari 30 menit hanya untuk mengisi penuh tangki kendaraan mereka. Kondisi ini menunjukkan betapa distribusi BBM yang tidak lancar langsung dirasakan oleh masyarakat.

Studi tentang optimasi rute distribusi BBM menyoroti bahwa keterbatasan jumlah mobil tangki serta pengaturan rute yang kurang efisien bisa mengakibatkan keterlambatan signifikan. Ketika impor BBM terlambat masuk ke terminal, maka efek domino akan semakin berat di tingkat distribusi lokal.

Di sisi lain, penelitian tentang distribution requirement planning (DRP) menyebutkan bahwa sistem manual dalam mengalokasikan suplai rentan kesalahan. SPBU yang jauh dari depot lebih cepat kehabisan stok karena keterbatasan kapasitas dan prioritas pengiriman.

Akibatnya, konsumen tidak hanya merasakan antrean panjang tetapi juga mengalami ketidakpastian harga. Dalam kondisi tertentu, permintaan yang tinggi bisa mendorong kenaikan harga BBM non-subsidi, meskipun secara resmi harga tetap dikendalikan oleh operator.

Literatur logistik BBM menekankan bahwa digitalisasi data distribusi dan sistem monitoring real-time menjadi kunci untuk mengurangi risiko antrean panjang. Tanpa itu, potensi kekosongan di SPBU akan terus berulang.

Bagi konsumen, antre panjang ini tidak hanya menyita waktu, tetapi juga menimbulkan persepsi negatif terhadap merek. Inilah yang menjadi tantangan bagi perusahaan ritel BBM untuk menjaga kepercayaan pelanggan.

Sumber:
    •    Supardi dkk. (2023). Optimasi Rute Distribusi BBM. Jurnal Tekinfo.
    •    Pambudi, Y. (2024). Distribution Requirement Planning in Fuel Retail. Jurnal Sistem Logistik.
    •    Simbolon, D. R. (2024). Manajemen Risiko Rantai Pasok BBM. Jurnal Rekayasa.


Distribusi Tersendat, Konsumen Mengantre Panjang Distribusi Tersendat, Konsumen Mengantre Panjang Reviewed by MataUpdatess on September 23, 2025 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Ketika Etika dan Teknologi Bertemu: Arah Baru Jurnalisme Indonesia

Penulis : Farhan Surya Adiputra Di ruang redaksi yang kini lebih sering diisi dengan dengung komputer ketimbang suara ketikan mesin tik, j...

Diberdayakan oleh Blogger.