PENULIS : Farhan Surya Adiputra
Medan, 2025 — Saat stok Shell langka, sebagian besar konsumen memilih beralih ke SPBU lain yang menyediakan Pertamax atau BBM subsidi. Fenomena ini sejalan dengan temuan penelitian tahun 2025 mengenai perilaku konsumen bahan bakar di kota besar.
Dalam riset tersebut, konsumen cenderung sensitif terhadap dua faktor utama: ketersediaan dan persepsi kualitas. Ketika ketersediaan terganggu, mereka langsung berpindah merek tanpa banyak pertimbangan, bahkan jika harga sedikit lebih mahal.
Dampak jangka panjangnya, loyalitas terhadap merek bisa menurun drastis. Shell, misalnya, berpotensi kehilangan konsumen setia jika kelangkaan terjadi berulang kali.
Literatur ritel bahan bakar menyarankan agar operator mengomunikasikan situasi dengan transparan kepada konsumen. Strategi ini bisa mengurangi kekecewaan dan menjaga citra positif merek.
Selain itu, beberapa perusahaan internasional mengadopsi sistem kompensasi berupa poin atau diskon saat konsumen mengalami antrean panjang atau stok habis. Mekanisme seperti ini bisa meningkatkan toleransi konsumen terhadap gangguan sementara.
Bagi Indonesia, studi ini menegaskan pentingnya memadukan manajemen pasokan dengan manajemen merek. Tanpa itu, kelangkaan akan berlipat ganda menjadi kerugian bisnis jangka panjang.
Sumber:
• Raharjo, A. (2025). Consumer Switching Behavior in Retail Fuel Market. ResearchGate.
• ICCT (2025). The Retail Fuels Market in Indonesia. Working Paper.
Perilaku Konsumen: Beralih di Tengah Kelangkaan
Reviewed by MataUpdatess
on
September 28, 2025
Rating:

Tidak ada komentar: