Islamic Food Bank: Inovasi Sosial Atasi Ketidakamanan Pangan

 

 

Penulis : Farhan Surya Adiputra

Yogyakarta, 2025 — Setiap Jumat sore, suasana di sebuah masjid besar di Kota Yogyakarta terlihat berbeda dari biasanya. Ratusan warga dari berbagai kalangan berbondong-bondong mendatangi halaman masjid, sebagian membawa wadah kosong, sebagian lagi datang bersama keluarga. Mereka menunggu giliran untuk menerima paket makanan yang dibagikan oleh Islamic Food Bank, sebuah program sosial yang menghimpun donasi pangan dari individu, komunitas, hingga perusahaan.

Bagi banyak warga, kegiatan ini sudah menjadi rutinitas yang ditunggu-tunggu setiap pekan. Paket yang mereka terima biasanya berisi makanan siap santap, beras, lauk-pauk, hingga kebutuhan pokok lain. Program ini lahir dari keprihatinan akan tingginya tingkat ketidakamanan pangan di masyarakat urban maupun pinggiran kota. “Kami ingin bantuan pangan bukan sekadar charity, tapi juga ibadah. Karena itu, setiap kegiatan didasarkan pada prinsip syariah,” ujar Ahmad, salah satu pengelola Islamic Food Bank.

Nilai Religius dan Solidaritas Sosial

Tidak hanya menyalurkan makanan, Islamic Food Bank juga menanamkan nilai religius yang berlandaskan maqashid syariah: menjaga jiwa, menjaga harta, dan memperkuat solidaritas sosial. Konsep ini menjadikan program bukan sekadar amal sosial sesaat, melainkan sebuah gerakan yang menyatukan dimensi spiritual dan kebutuhan praktis masyarakat. Donasi yang diberikan para dermawan dianggap sebagai bentuk kepedulian sekaligus wujud pengamalan ajaran Islam tentang berbagi rezeki.

Menurut para ulama setempat, program ini dapat menjadi bentuk modernisasi dari konsep sedekah dan wakaf. Bedanya, sistem distribusi Islamic Food Bank menggunakan pendekatan manajemen profesional: ada tim pengelola, relawan, hingga teknologi digital untuk mencatat data penerima manfaat dan memastikan bantuan tepat sasaran.

Dampak Ekonomi dan Sosial

Penelitian terbaru (2025) yang diterbitkan dalam Citizen: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia menjelaskan bahwa Islamic Food Bank terbukti menjadi solusi alternatif dalam mengatasi ketidakamanan pangan di perkotaan. Pendekatan sosial, ekonomi, dan spiritual yang dipadukan membuat program ini lebih berkelanjutan dibandingkan bantuan karitatif biasa.

Hasil penelitian menunjukkan, sejak berdirinya program ini, rata-rata 1.200 paket makanan tersalurkan setiap bulan di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Lebih dari 65 persen penerima manfaat adalah keluarga dengan penghasilan rendah, sementara sisanya berasal dari kelompok mahasiswa perantau dan pekerja informal yang kerap kesulitan memenuhi kebutuhan pangan harian.

Selain mengurangi beban pengeluaran rumah tangga, Islamic Food Bank juga berperan sebagai wadah pemberdayaan ekonomi lokal. Banyak bahan pangan yang dibeli dari petani dan pedagang kecil di sekitar Yogyakarta, sehingga perputaran ekonomi masyarakat ikut terbantu. Dengan demikian, program ini tidak hanya memberi manfaat konsumtif, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan.

Islamic Food Bank: Inovasi Sosial Atasi Ketidakamanan Pangan Islamic Food Bank: Inovasi Sosial Atasi Ketidakamanan Pangan Reviewed by MataUpdatess on September 29, 2025 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Ketika Etika dan Teknologi Bertemu: Arah Baru Jurnalisme Indonesia

Penulis : Farhan Surya Adiputra Di ruang redaksi yang kini lebih sering diisi dengan dengung komputer ketimbang suara ketikan mesin tik, j...

Diberdayakan oleh Blogger.